LPMAI Sanata Dharma Benchmarking ke UNPAR, Soroti Standar Khas hingga Siklus PPEPP

UNPAR.AC.ID, Bandung – Lembaga Penjaminan Mutu dan Audit Internal Universitas Sanata Dharma Yogyakarta melakukan kegiatan benchmarking dengan Lembaga Penjaminan Mutu Universitas Katolik Parahyangan (LPM UNPAR). Tak hanya membahas peningkatan budaya mutu, LPMAI USD pun tertarik dengan Standar Khas UNPAR dalam Standar Penjaminan Mutu Internal (SPMI).

Melalui diskusi santai dalam bentuk tanya jawab, tim LPMAI USD menggali situasi dan kondisi penjaminan mutu di UNPAR. Sejumlah hal dibicarakan kedua belah pihak, mulai dari sejarah, struktur organisasi hingga efektivitas SIstem Informasi demi keterlaksanaan SPMI (akademik dan nonakademik) melalui siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan (PPEPP).

Dalam pertemuan yang telah berlangsung pada Kamis (15/12/2022) itu, dari tim LPMAI USD hadir Ketua LPMAI USD Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd; Sekretaris Satuan Penjaminan Mutu dan Audit Internal Akademik (SPMIA) pada LPMAI USD Fransisca Desiana Pranatasari, S.E., M.M.; Kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Audit Internal Pendukung (SPMAIP) pada LPMAI USD Y. Agus Sugianto, S.Si., M.M.; dan Sekretaris SPMAIP pada LPMAI USD Dra. C. Budi Wuryanti.

Pertemuan tersebut dibuka Kepala LPM UNPAR Prof. Dr. J. Dharma Lesmono; dan hadir pula Kepala Divisi Pengembangan dan Peraturan LPM UNPAR Dr. R. Bambang Budi Prastowo, S.H., M.Hum.; Kepala Divisi Audit Mutu Internal LPM UNPAR Dr. Urip Santoso, Drs.,M.M.,S.E.,Ak.,CA.; dan Kepala Biro Teknologi dan Informasi UNPAR Yohanes Nano Yuliono, S.T., M.Kom.

Selain ingin mengetahui siklus PPEPP yang dilakukan LPM UNPAR, Ketua LPMAI USD Christiyanti Aprinastuti , S.Si., M.Pd menggali lebih jauh bagaimana LPM UNPAR sebagai unti strategis pengelola sistem penjaminan menetapkan model SPMI yang dijalankan sehingga proses PPEPP itu bisa berjalan efektif hingga Instrumen Suplemen Konversi (ISK) bagi Universitas dan Program Studi yang disiapkan dalam proses konversi.

“Secara khusus kami ingin mengetahui Sistem Informasi yang bagaimana yang menjadikan proses PPEPP itu bisa efektif. Tentu saja kami juga ingin tahu hal lainnya, model organisasi SPMI di UNPAR sendiri itu seperti apa atapun terkait akreditasi,” tuturnya.

Hal lain yang menarik atensi tim LPMAI USD juga terkait Standar Khas UNPAR dalam SPMI. Pihaknya ingin mengetahui lebih jauh rumusan Standar Khas UNPAR yang tidak ada dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) itu.

“Kami juga ingin mengetahui rumusan Standar Khas UNPAR. Seperti Standar Jati Diri dan Standar Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi iu seperti apa,” ucapnya.

Kepala LPM UNPAR Prof. Dr. J. Dharma Lesmono pun berbagi gambaran ruang lingkup LPM hingga Standar Khas UNPAR yang bisa disebut sebagai standar yang melampaui SNP.

Adapun Standar Khas UNPAR, yaitu:

  1. Standar jati Diri
  2. Standar Kemahasiswaan dan Alumni
  3. Standar Publikasi Karya Ilmiah
  4. Standar Kesejahteraan
  5. Standar Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi
  6. Standar Kerjasama

“Standar jati Diri itu seperti memaknai  visi misi, nilai-nilai. Sehingga kalau kami ditanya yang melampaui apa? Ya, ini (Standar Khas UNPAR,red) Melampaui dari segi kuantitatif, dari segi kualitatif juga demikian. Itu juga yang menjadi salah satu patokan AMI, baik untuk Prodi maupun unit pendukung,” ucap Prof. Dharma.

Selama pertemuan, baik tim LPMAI USD maupun LPM UNPAR saling berbagi strategi yang dilakukan demi menjaga keberlangsungan budaya mutu Perguruan Tinggi sebagai penyelenggara pendidikan tinggi. Mulai dari pembenahan yang harus dilakukan hingga berbagai tantangan dan peluang agar selalu mengacu pada kondisi terbaru. Dalam hal ini termasuk implementasi kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang menjadi perhatian bersama. (KTH-Humkoler UNPAR)

X